Rabu, 24 Agustus 2011


MUDIK LAGI, BERJEJAL LAGI !!!
            Sekali dalam setahun, sebuah gerakan missal selalu terjadi di darat, laut, dan udara. Orang-orang yang menyandang tas gembung, menenteng buntalan besar, kotak-kotak kardus, dan kopor-kopornya tiba-tiba saja menyerbu alat angkutan. Ada juga barisan mobil merayap jalan-jalan di luar kota. Tujuannya hanya satu, pulang kampung halaman, berziarah, dan merayakan lebaran alias mudik.

            Tradisi ini biasa tidak ada duanya di seluruh jagat. Masalah yang tercipta tidak tertandinggi. Manajemen yang paling hebat pun akan kelabakkan menghadapi lonjakan permintaan. Jalan keluar satu-satunya adalah kompromi. Sedikit kurang nyaman tidak menjadi soal, yang penting terangkut. Apalagi pada hari puncak keramaian, 28 agustus, dua hari sebelum lebaran ( H -2 ) pada tahun 2011 ini.
            Yang tidak kalah pusing adalah pengelolaan jalan raya. Sampai sekarang, trauma kemacetan total yang terjadi di Jakarta khususnya jalan Cikampek-Cirebon tampaknya masih menghantui seluruh aparat keamanan. Masyarakat yang kaya mudik dengan mobil pribadi. Akibatnya, jalan membludak dengan berbagai jenis mobil dari yang butut sampai yang mengkilap.
Bias jadi persoalannya di sini bukan jejal-menjejal, tetapi calo yang banyak merajalela. Bukan cerita baru jika ada penumpang yang setengah mati membeli karcis dari calo. Jika semua ingar- bingar itu usai, pelan-pelan semua oramg itu akan kembali. Salah satu hal yang juga selalu terjadi, jumlah yang balik lebih besar disbanding yang mudik. Sanak saudara terpikat akan cerita gemerlapan kota, selalu tidak bias dicegah untuk ikut mengadu nasib. Itulah yang dirasakn oleh masyarakat Indonesia saat lebaran.
Terima kasih agi anda yang sudah membaca posting saya
Oland jax is Inovation

Tidak ada komentar:

Posting Komentar