Kamis, 10 November 2011

Banjir Tewaskan 158 Orang di Thailand & 61 Orang di Kamboja


(Foto: Thailand Times) Bangkok - Banjir di Thailand sejak pertengahan Juli 2011 lalu telah menewaskan 158 orang. Sedangkan di Kamboja, menewaskan 61 orang dalam 2 minggu terakhir.

Lebih dari 2 juta are (809 ribu hektar, red) lahan pertanian di Thailand kini digenangi air, jumlah itu 11 kali luas Singapura.

"Dua pertiga provinsi di bagian utara dan tengah Thailand digenangi air dan sedikitnya 2 juta warga telah menderita karena banjir bandang dan hujan deras," ujar Departemen Mitigasi dan Pencegahan Bencana Thailand seperti dilansir Reuters, Senin (26/9/2011).

Banjir juga mempengaruhi ibukota Bangkok, yang berada 2 meter di atas permukaan laut, Sungao Chao Phraya juga meluap hingga ke jalan-jalan di sekitarnya, kendati pemerintah telah memperbaiki tanggul sungai.

Departemen Meteorologi telah mengingatkan 39 provinsi di Thailand, utamanya di tengah dan timur laut, agar bersiap menghadapi banjir dan hujan deras pada minggu-minggu ini.

Setelah teleconference dengan para gubernur yang wilayahnya dilanda banjir, Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra mengatakan 40 milar baht atau sekitar US$ 1,2 miliar diharapkan bisa digunakan dalam proyek jangka panjang untuk pencegahan banjir. Namun Shinawatra tidak memberikan detail proyek itu.

Di Kamboja, Direktur Deputi Informasi Komite Manajemen Bencana Nasional Keo Vy mengatakan korban tewas akibat banjir meningkat di provinsi sepanjang Sungai Mekong dan Danau Tonle.

"Kekhawatiran sekarang adalah kekurangan makanan serta kesehatan manusia dan hewan," ujar Keo Vy.

Dia menambahkan sekitar 163 hektar sawah dan 63 ribu rumah digenangi air. Sementara Presiden Komite, Nhim Vanda mengatakan banjir pada bulan Agustus lalu telah menghancurkan sawah-sawah di negara itu.

"Kerusakan sekarang berlipat ganda. Kita khawatir bahwa air akan menurun dengan lambat, yang akan menghancurkan padi-padi di sawah yang telah ditanam," jelas Vanda.

Oland jax is Inovation

Tidak ada komentar:

Posting Komentar